MBAH IMAM SELAMET PUTHUK BANARAN KANDANGAN KEDIRI
Assalam mualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Hallo Gaess..!.
Jumpa kembali dengan Lereng kelud hanters, All life Explore anytime anywhere.
Semoga Sahabat Gaess semua sehat dan sukses selalu, diberikan Riski yang berlimpah dan barokah serta dimudahkan segala urusannya...! Aamin yaa robbal allamin...!.
Okey gaess, kali ini kita mempunya ulasan sejarah yang tentunya menarik untuk ditonton dan disimak...!
Yaitu sejarah tentang sebuah makam keramat atau Punden Mbah Imam Selamet, Beliaulah yang termasuk sesepuh yang paling tua dari lima makam keramat atau Pepunden yang sudah babat atau membuka wilayah Dusun Puthuk Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Seperti yang diceritakan salah satu warga Desa Puthuk (no name).
Dikatakan bahwa batu-batu andesit yang berada di makam tersebut diduga adalah salah satu susunan batu persegi panjang yaitu struktur sebuah candi.
Diduga diwilayah tersebut terdapat struktur bangunan sebuah candi yang masih belum ditemukan, atau mungkin diwilayah tersebut merupakan tempat memproduksi material dan bahan sekaligus tempat pembuatan batu-batu setruktur Candi Surowono yaitu tempat pendharmaan Bhre Wengker Majapahit tahun 1390 Masehi.
Dikatakan bahwa menurut bpcb jatim yang pernah turun langsung untuk meneliti situs tersebut, diperkirakan bahwa usia batu-batu di situs tersebut sama atau sejaman dengan Candi Surowono Era Kerajaan Majapahit.
Kalau kita kaitkan dengan makam Sunan Pekik tahun 1663 Masehi yang juga berada di Desa Banaran, candi Surowono lebih tua yaitu Terpaut selama 273 tahun lamanya.
Sedangkan menurut cerita tutur masyarakat setempat, dikatakan bahwa makam Mbah Imam Selamet adalah yang paling tua dari lima makam Pepunden yang berada di Desa Banaran.
Sebelum kita bahas lebih dalam...!.
Jangan lupa Like, Komen, Share dan Subscribe dulu ya...! Untuk mendukung perkembangan chanel kita, supaya lebih intens lagi, mengeksplorasi dan mengungkap tempat maupun situs-situs bersejarah di Nusantara.
Sayangnya kita sangat kesulitan untuk menggali sumber sejarah diwilayah ini, Indikator-indikator penting sebagai bahan eksplorasi kitapun sangat sedikit sekali. Sumber sejarah tertulis seperti literatur sejarah dan lain-lain tidak ada sama sekali. Cerita tutur dari warga setempat sudah terputus lama, lansia yang sudah berusia kisaran 70 sampai 80 tahun sangat jarang sekali. Adapun satu dua orang tetapi mereka tidak mengetahui sejarah dari lima Pepunden mereka. Yang mereka ketahui hanya nama-nama Pundennya saja.
Indikator-indikator yang kita dapat dari penelusuran kita yaitu.
1. Batu-batu Andesit Persegi panjang diameter 25 x 50 senti meter usianya sama atau sejaman dengan Candi Surowono sebagai tempat pendharmaan Bhre Wengker Majapahit 1390 Masehi.
2. Batu-batu andesit di wilayah tersebut sangatlah berlimpah.
3. Beberapa batu persegi ditemukan dibeberapa tempat yang dekat situs tersebut.
4. Yang paling aktual saat jalan kearah makam tersebut diperbaiki, ditemukan dua lempengan batu persegi panjang dengan bentuk yang sama (kembar). Bentuknya sama seperti batu Prasasti akan tetapi masih polos tanpa pahatan aksara Jawa.
5. Nama Imam selamet indentik dengan nama-nama seorang muslim kebanyakan dan nama tersebut sering digunakan pada masa Kesultanan Mataram (khas islam jawa).
6. Walaupun situs tersebut berada di puncak perbukitan tetapi sungai-sungai mengalir lancar di wilayah tersebut.
7. Di Desa Banaran ini saja terdapat lima punden atau makam keramat tua yaitu Mbah Imam Selamet, Mbah Surontani, Sunan Pekik (Mbah Imam Fakih) tahun 1663 Masehi dan lain-lain yang diperkirakan merekaadalah utusan, pejabat dan ulama dari Kesultanan Mataram.
8. Diwilayah Utara Lereng Gunung Kelud tersebut terdapat banyak sekali Keluarga Kesultanan Mataram, utusan, Punggawa, Pejabat, Ulama dan lain-lain yang berasal dari Mataram. Seperti Syeikh Ali Muttholibin guru dari Pangeran Diponegoro, Syeikh Saifulloh Hamzah, Syeik Ponconolo, Syeik Imam Nawawi, lima cucu dari Tumenggung Surontani dan masih banyak lagi.
9. Wilayah-wilayah tersebut merupakan Daerah dataran tinggi dengan persawahan dan pertanian yang sangat subur dengan air yang berlimpah sepanjang waktu.
Dari indikator-indikator tersebut, kita masih sangat kesulitan untuk membuat kesimpulan dan lain-lain.
Diduga, makam Mbah Imam Selamet , yang berada di Dusun Puthuk, Desa Banaran, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri ini lebih tua dari Makam-makam yang lain diwilayah tersebut.
Dari nama beliau yang identik atau beridentitas Jawa islam, khas nama-nama yang digunakan pada era kerajaan-kerajaan islam, beliau diduga berasal dari Kesultanan Mataram.
Sayang sekali Sejarah dan Profil beliau kita belum dapat menemukan. InsyaAlloh kita akan terus menggali informasi-informasi penting seputar beliau, Semoga kedepan ada petunjuk agar misteri ini dapat kita pecahkan bersama-sama. Aamin...!
Itulah sedikit sekali sejarah dari Makam atau Punden Mbah Imam Selamet.
Semoga sedikit hasil penelusuran kita bermanfaat, sebagai bahan belajar kita bersama tentang sejarah leluhur kita yang telah berjasa besar terhadap kehidupan saat ini.
Kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih.
Jumpa kembali di next video.
Wassalam mualaikum warohmatulohi wabarakatuh...!
Komentar
Posting Komentar