Arca Totok Kerot Kediri


Assalam mualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Hallo Gaess..!.
Jumpa kembali dengan Lereng kelud hanters All life, Explore anytime anywhere.
Semoga semua Sahabat Gaess... Lereng Kelud Hanters selalu diberikan kesehatan dan keselamatan, Riski yang berlimpah serta dimudahkan segala urusannya...! Aamin yaa robbal allamin...!.

Okey gaess, kali ini kita punya ulasan yang tentunya menarik untuk dipelajari dan disimak...
Yaitu ulasan tentang sebuah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Panjalu atau Kediri. Situs bersejarah itu bernama Arca Totok Kerot.


Sejarah Arca Totok Kerot yang penuh misteri dan Melegenda.

Totok Kerot adalah sebuah nama sebuah Arca atau patung dengan sosok seorang Buto atau raksasa wanita. Arca totok Kerot dapat disebut juga dengan Dwarapala atau penjaga gapura yang berfungsi menjaga tempat-tempat suci atau tempat-tempat penting. Arca totok Kerot merupakan situs bersejarah peninggalan Kerajaan Panjalu atau Kediri. Dan Arca ini tidak jauh beda dengan sepasang arca Darwapala yang berada di Singosari.

Arca Totok Kerot terletak di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Provinsi Jawa timur, Indonesia. Lokasi ini letaknya berdekatan dengan Kantor Kepala Desa Bulupasar yang hanya beberapa meter saja. Kemudian, sisi utaranya berdekatan dengan kawasan Simpang Lima Gumul atau biasa disebut dengan SLG yang berjarak sekitar dua kilometer.

Selain itu, Arca Totok Kerot bersebelahan langsung dengan sebuah taman yang bernama Taman Totok Kerot. Pintu Masuk Area Totok Kerot

Wujud Arca Totok Kerot berupa Buto atau raksasa perempuan dengan rambut terurai menjuntai ke belakang. Posisi duduk yang seperti bersimpuh, tetapi satu kakinya tegak, matanya melotot, terdapat hiasan candrakapala di kepalanya berupa tengkorak bertaring di atas bulan sabit. Hiasan tersebut merupakan lambang dari Kerajaan Kediri, serta kalung juga dengan ikon tengkorak.

Dan uniknya lagi, satu lengan sebelah kirinya putus. Kemungkinan besar, putusnya lengan tersebut akibat dari pengangkatan arca yang semula berada di dalam tanah. Bagian lengan tangan kirinya masih menjadi misteri hingga sekarang.


Belum diketahui pasti bagaimana bentuk asli dari lengan tangan kiri yang telah putus tersebut. Di samping itu, yang menarik untuk diperhatikan adalah gambaran rambut halus yang berada di beberapa bagian tubuh arca seperti dada, siku, dan ketiak. Kemungkinan gambaran ini memberikan kesan maskulinitas pada Arca Totok Kerot.

Adanya Sosok Totok Kerot sangat berkaitan erat dengan kesaktian sang Raja Kediri. Pada suatu hari, ada sebuah tempat yaitu Dahanapura yang merupakan ibu kota Kediri ketika itu.

Tempat ini sangat tentram, aman, dan damai. Sehingga, tempat ini menjadi impian bagi para pedagang. Dahanapura juga mempunyai tanah yang subur bagi petani serta adanya kenyamanan bagi masyarakatnya.  Hal tersebut menjadikan Dahanapura sebagai tempat kedamaian juga bagi Raja Sri Aji Joyoboyo yang memimpin Kerajaan Kediri secara bijaksana.

Dengan sikap sang raja, Kerajaan Kediri selalu dalam keadaan gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo serta masyarakatnya hidup berdampingan secara rukun, aman, tentram, dan damai.

Sejarah dan cerita yang melekat pada Arca Totok Kerot ini sebenarnya terdapat beberapa versi gaess.

Versi Pertama.
Sang Putri Lodaya ini berkeinginan untuk mengadu kesaktian dengan Prabu Sri Aji Jayabaya. Dari adu kesakian itu, sang Putri mengalami kekalahan dengan melawan sang raja. Akhirnya, ia dikutuk menjadi patung raksasa. 

Versi Kedua.
Nama sang Putri adalah Dewi Surengrana. Putri tersebut bercekcok dengan Dewi Sekartaji. Status Dewi Surengrana dan Dewi Sekartaji adalah istri dari Sri Aji Jayabaya.  Dewi Surengrana memiliki sifat, perilaku, dan watak yang buruk selama hidupnya. Sehingga, orang sekitar menyebutnya Totok Kerot. Sebutan itu berasal dari kata methotok atau bersungut-sungut dan Kerot atau menggesekkan giginya sampai berbunyi kerot-kerot. Setelah meninggal, Dewi Surengrana diwujudkan sebagai Arca Totok Kerot.

Versi Ketiga.
Dikisahkan pada masa pemerintahan Sang Prabu Jayabaya, terdapat seorang putri cantik yang bernama Putri Lodaya. Ia bermaksud untuk melamar sang Raja Jayabaya Akan tetapi, keinginannya tidak terpenuhi, karena adanya penolakan dari sang raja. Akhirnya, sang putri sangat marah. Ia mengutus pasukannya untuk memerangi Kediri dan mengobrak abrik keratonnya. Karena kemarahan yang luar biasa tersebut rupanya menjadikan sang putri gegabah, sebab angkatan perang Kediri kuat dan tersohor sehingga bukan tandingan dari bala tentaranya.
Akhirnya, Putri Lodaya mengalami kekalahan. Ketika menjadi tawanan perang dan dihadapkan di depan Sang Prabu Jayabaya, sang putri sangat marah. Bahkan memaki-maki Sang Raja Jayabaya.
Akibatnya, Raja Jayabaya murka dan terucaplah suatu kutukan atau Sabda Pandhita Ratu dengan menyebut Putri Lodaya memiliki kelakuan layaknya buto. Seketika Sang Putri tersebut berubah wujud menjadi arca raksasa yang sampai saat ini dikenal sebagai Totok Kerot.

Penemuan Arca Totok Kerot menjadikan masyarakat Kediri, khususnya yang berada di sekitar lokasi kejadian beranggapan bahwa Arca Totok Kerot terbenam separuh badan sebab arca tersebut memang besar dan sangat berat. Sehingga, tanah di bawah arca ambles sebab tidak kuat menopang beratnya. Realitanya, Arca Totok Kerot bukan tenggelam kelebihan berat badan melainkan penggalian yang tidak dilanjutkan.

Di sisi lain, masih terdapat cerita-cerita.
Bahkan yang lebih menghebohkan yaitu pada saat Arca Totok Kerot dipindahkan dari desa Bulupasar dan selanjutnya diletakkan di Alun-Alun Kota Kediri. Akan tetapi, dalam waktu satu malam, arca tersebut tidak merasa betah akan tempat barunya. Alhasil, Arca Totok Kerot menyusun sebuah rencana besar guna dapat melarikan diri dari tempat barunya. Anehnya lagi, ketika tengah malam tiba, berkumpullah dua ekor gajah dan tujuh ekor sapi di Alun-Alun Kediri. Dalam ceritanya, kesembilan hewan tersebut menarik Arca Totok Kerot untuk pulang kampung atau kembali pada tempat asalnya yaitu di desa Bulupasar. Akibat dari Arca Totok Kerot yang sangat berat, kesembilan hewan tersebut merasakan lelah dan menyerah sehingga hewan tersebut mati karena kecapekan. Tibalah waktu pagi, terdapat seseorang yang melihat bahwa Arca Totok Kerot telah berpindah tempat lalu terdapat pula hewan-hewan tersebut dengan kondisi tak bernyawa. Akhirnya, pemerintah memutuskan untuk mengembalikannya ke kampung halamannya. Cerita ini pun mulai dipercaya sekitar tahun 1980an silam.

Mungkin sebagian orang sudah pernah mengunjungi Totok Kerot, namun pasti belum begitu mengenal sejarah dari Patung Totok Kerot itu sendiri. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang sejarah dan misteri yang berada pada Arca Totok Kerot ini.

Kronologi penemuan .
Pada Sekitar tahun 1981, penduduk sekitar melaporkan ada penemuan benda besar dalam sebuah gundukan di tengah sawah dan berada di bawah pohon besar.

Pada tahun itu juga gundukan tersebut digali hingga tampaklah sesosok arca. Namun penggalian tersebut hanya menampakkan setengah badan bagian atas dari arca.

Tahun 1983 Pemerintah mulai memperbaiki daerah sekitar arca dengan membangun jalan menuju arca dan menutup gorong-gorong di depan arca. Dan arca Totok Kerot masih tetap dibiarkan terbenam setengah badan di dalam tanah. Dan pada tahun 2005 terjadi fenomena aneh yaitu patung Totok Kerot tersebut muncul secara utuh di permukaaan tanah dengan sendirinya.
 
Terlepas aspek kebenarannya kita juga tidak bisa memastikan akan terapi mitos yang berkembang di masyarakat sekitar arca Totok Kerot pun juga membenarkan cerita tersebut.

Nah, itu tadi sedikit ulasan mengenai sejarah arca Totok Kerot Gaess...!
Semoga bisa menambah wawasan kita bersama mengenai budaya dan sejarah bangsa Indonesia.

Semoga bermanfaat, kurang lebihnya mohon maaf.
Terimakasih.
Wassalam mualaikum warohmatulohi wabarokatuh... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Asal-usul Destinasi Wisata Waduk Siman Kediri Jawa Timur.

Jejak Sejarah Kerajaan Majapahit di Bumi Banturejo - Bayem - Kasembon - Malang.

BOLA BASKET (MATERI BOLA BESAR).